Anak-Anak enfo

enfohealth.blogspot.com
enfootaku.blogspot.com
enfomythology.blogspot.com
enfowhat.blogspot.com
enfoentertainment.blogspot.com

Sabtu, April 04, 2009

Curah Hujan

Iklim pada garis lintang tengah dapat digambarkan dengan musim panas yang panas dan musim dingin yang dingin, dengan curah hujan atau ekivalen salju rata-rata 250-500 mm per tahun. Pada daerah tropis, curah hujan yang dibutuhkan untuk membedakan stepa dan gurun dapat berjumlah setengahnya karena besarnya evapotranspirasi yang terjadi.

Jenis-jenis hujan berdasarkan curah hujan (definisi BMG)

* hujan sedang, 20 - 50 mm per hari

* hujan lebat, 50-100 mm per hari

* hujan sangat lebat, di atas 100 mm per hari

Mungkin kamu pernah mendengar laporan cuaca di radio, televisi, dan juga koran. Terdapat istilah curah hujan. Disebutkan dalam jumlah angka tertentu dengan satuan milimeter. Apakah maksudnya? Bagaimana angka itu menjelaskan hujan yang turun di suatu daerah? Apa kegunaan angka curah hujan tersebut?

Curah hujan sebesar 1 mm artinya adalah “tinggi” air hujan yang terukur setinggi 1 mm pada daerah seluas 1 m2 (meter persegi). Artinya “banyaknya” air hujan yang turun dengan ukuran 1 mm adalah 1 mm x 1 m2 = 0,001 m3 atau 1 liter.

Jadi misal suatu daerah pada suatu hari memiliki curah hujan sebesar 8000 mm, dan wilayah itu memiliki luas 100 km2, maka jumlah air yang “turun” di daerah itu adalah 8000 mm x 100 km2 = 8 x 1011 liter (kamu tahu cara menghitungnya kan. Jika air sebanyak itu jatuh ke bumi dan tidak langsung mengalir atau meresap ke dalam tanah, maka kamu dapat memperkirakan berapa luas daerah yang tergenang air itu. Sebagai contoh : luas wilayah yang tergenang air setinggi rata-rata 1 meter di area hujan tadi adalah 8 x 1011 liter / 1 m = 8 x 108 m2 = 800 km2. (coba tanyakan orang tua dan guru kamu mengenai cara mengkonversi atau ”merubah” satuan dari meter ke kilometer, dan sebagainya)

Curah hujan dihitung harian, mingguan, hingga tahunan, sesuai kebutuhan. Pembangunan Saluran Drainase, selokan, irigasi, serta pengendalian banjir selalu menggunakan data curah hujan ini, untuk mengetahui berapa jumlah hujan yang pernah terjadi di suatu tempat, sebagai perkiraan pembuatan besarnya saluran atau sarana pendukung lainnya saat hujan sebesar itu akan datang lagi dimasa mendatang.

Sebagai contoh, rata-rata curah hujan di Indonesia adalah 2000-3000 mm/tahun (artinya kalau air hujan "dikumpulkan" selama satu tahun akan setinggi 2-3 meter!). Curah hujan tertinggi ada di daerah Jawa Tengah Baturaden sebesar 7069 mm/thn, dan curah hujan terrendah ada di daerah Palu, Sulawesi tengah sebesar 547mm/tahun. Oh ya data tersebut didapat dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), yaitu badan resmi pemerintah yang menangani masalah cuaca dan kebumian.

Selama musim hujan tahun ini tidak ada fenomena global seperti El Nino atau La Nina yang dapat mempengaruhi curah hujan di Indonesia.

0 komentar:

Blogger Templates by OurBlogTemplates.com 2007